-->

PUISI RAKYAT | PENGERTIAN | JENIS | CIRI-CIRI |

 Halo teman-teman! kali ini ita akan membahas mengenai materi PUISI RAKYAT yang merupakan mata pelajaran bahasa indonesia unruk kelas 7 SMP. Yuk langsung simak penjelasannya!

PENGERTIAN

Puisi adalah karya sastra yang didalamnya terdapat beberapa jenis bait dan baris dengan menggunakan kata-kata yang indah yang diambil dari suatu tema yang dibahas oleh penulis puisi. Salah satu jenis puisi yang saat ini masih mewarnai kehidupan kebudayaan masyarakat Indonesia adalah puisi rakyat.

Puisi Rakyat ialah warisan bangsa yang berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam, yang memiliki nilai pesan moral, agama, dan budi pekerti yang terikat dengan struktur dan ciri baik dalam hal panjang dan pendek suku kata, lemah tekanan suara, maupun rima serta isi.

CIRI-CIRI PUISI RAKYAT

  • Tidak diketahui nama pengarangnya.
  • Terikat oleh aturan, seperti jumlah baris, sajak, jumlah suku kata, dan irama.
  • Disampaikan dari mulut ke mulut (sastra lisan).
  • Sering menggunakan majas atau gaya bahasa.
  • Terdapat rima atau pengulangan bunyi di awal maupun akhir.

Puisi rakyat sangat beragam jenisnya, ada pantun, syair, gurindam. karmina, seloka, talibun, mantra, dan masih banyak lagi. Pada materi kali ini akan dibahas jenis-jenis puisi rakyat antara lain: pantun, gurindam, dan syair.

JENIS-JENIS PUISI RAKYAT

  1. Pantun

Merupakan puisi sastra Melayu yang dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu suatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan. Fungsi pantun di semua daerah (Melayu, Sunda, Jawa, atau daerah lainnya) sama, yaitu untuk mendidik sambil menghibur.

Ciri-ciri pantun

  • Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
  • Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
  • Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.
  • Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
  • Baris ketiga dan keempat merupakan isi

2. Gurindam

Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari bahasa Tamil (India) yaitu kirindam berarti “mula mula” atau “perumpamaan”. Gurindam sarat nilai agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan

Ciri-ciri dari gurindam adalah sebagai berikut

  • terdiri atas dua baris dalam sebait
  • tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
  • tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
  • merupakan satu kesatuan yang utuh.
  • baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
  • baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama. (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua)
  • isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata Mutiara

3. Syair

Syair berasal dari Persia. Kata atau istilah syair berasal dari bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian kata syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum. syair merupakan bentuk puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empat larik. Akan tetapi, syair bersajak rata atau a-a-a-a. Pada umumnya syair merupakan rangkaian kisah yang panjang.

Semua baris merupakan isi dan biasanya tidak selesai dalam satu bait karena digunakan untuk menceritakan sesuatu. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.

  • Setiap bait terdiri dari empat baris.
  • Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
  • Bersajak a-a-a-a.
  • Semua baris adalah isi.
  • Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.

UNSUR KEBAHASAAN

  1. PERINTAH
    Kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung makna memerintah atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penutur atau penulisnya.
    Contoh:
    Buka lemari itu!
    Ambilkan baju di dalam lemari itu!
  2. SARAN
    Kalimat ini bermakna menyuruh atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu
    dengan cara memberikan saran. Kalimat ini ditandai dengan kata-kata seperti seharusnya,
    sebaiknya.
    Contoh:
    Sebaiknya kamu tidak terlambat!
    Seharusnya kamu lebih berhati-hati!
  3. AJAKAN
    Kalimat yang mengandung kata ajakan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu.
    Biasanya ditandai dengan kata-kata “ayo,” “marilah”.
    Contoh:
    Ayo lebih rajin lagi!
    Marilah menjaga kebersihan bersama!
  4. LARANGAN
    Kalimat bermakna meminta atau memerintah seseorang untuk tidak melakukan atau
    melarang orang lain berbuat sesuatu. Biasanya kalimat ini ditandai dengan kata-kata
    larangan seperti “jangan”.
    Contoh:
    Jangan menyebrang sembarangan!
    Jangan menerobos lampu merah!
  5. PERNYATAAN SOPAN
    Kalimat ini seperti kalimat perintah biasa namun terdengar lebih sopan. Agar menjadi
    kalimat yang sopan kalimat tersebut perlu ditambah dengan menggunakan kata-kata
    permohonan seperti, “mohon”, “tolong”.
    Contoh:
    Mohon lepas alas kaki saat memasuki ruangan!
    Tolong simpan barang dengan baik!

STRUKTUR PUISI RAKYAT

Struktur pantun terdiri atas:

  • dua larik sampiran dan dua larik isi.
  • Dua larik pertama merupakan pengantar, sedangkan dua larik berikutnya merupakan isi.
  • Makna larik 1 dan 2 serta 3-4 tidak berhubungan.
  • Berdasarkan jenis kalimatnya, larik 1 dan 2 berdiri sendiri dan larik 3 serta 4 adalah saran.

Struktur syair terdiri atas:

  • Setiap bait terdiri dari empat baris.
  • pola rima sama a-a-a-a.
  • keempat larik syair dan merupakan bait-bait yang saling terkait.
  • menggunakan kalimat menyapa.
  • larik ke 2 dan 3 biasanya ditujukan kepada generasi muda.
  • larik keempat merupakan akibat jika menjalankan yang ke 2 dan 3.
  • Kata yang digunakan bersifat simbolik.

Struktur gurindam:

  • mempunyai dua larik yang saling berhubungan.
  • kalimat yang digunakan merupakan pola hubungan syarat.

CONTOH PANTUN, SYAIR, DAN GURINDAM

A. PANTUN

Akar keladi melilit selasih,

Selasih tumbuh di hujung taman;

kalungan budi junjungan kasih,

Mesra kenangan sepanjang zaman

B. SYAIR

Jika berteman jangan bergaduh

Tak ada gunanya bila bermusuh

Jangan pula bersikap angkuh

Karena tersisih membuat hidup keruh

C. GURINDAM

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,

sangat memeliharakan yang sia-sia.

Naah! itu tadi merupakan pembahasan mengenai PUISI RAKYAT, ikuti terus semua pembahasan mata pelajaran yang akan Sana bahas yaa. Jangan lupa terus dukung dan ikuti instagram kami http://instagram.com/pikiran.mahasiswa

LihatTutupKomentar